MENIKMATI KEMACETAN



Setelah sekian lama tidak merasakan kemacetan parah di jakarta, hari ini gw merasakannya waktu pulang kerja dari Sentul. Kemacetan parah seperti apa ya? Menempuh jarak 1-1,5 km dalam waktu 1 jam dan terjadi 2 kali. Sekali di jalan tol dan sekali di jalan dekat rumah. Rasanya hati mendidih, sepanas bokong yang sudah bosan duduk kelamaan.

Adalah saat yang menyebalkan ketika kita terjebak macet. Mobil berebut untuk maju duluan, belum motor juga yang mengisi setiap ruang kosong yang bisa dimasuki. Perut yang lapar semakin memperburuk kemacetan ini. Kepala seperti mau pecah.

Memang saat-saat seperti diatas menguji kesabaran dan akal sehat kita. Bagaimana kita mau merespon kemacetan ini. Apakah kita menjadi marah dan frustrasi atau kita tetap sabar dan berakal sehat.

Gw udah pernah coba dua2nya. Gw pernah marah2 di dalam situasi macet. Yang gw lakukan adalah melampiaskan kemarahan gw dengan tidak memberi jalan kepada mobil atau motor yang mau lewat/masuk ke jalur gw. Ada rasa puas ketika mereka tidak bisa masuk jalur gw. Gw cukup agresif waktu itu.

Lalu gw juga pernah sabar dalam situasi macet. Santai dan woles. Kalau ada yang mau masuk jalur, ya silakan tapi gantian ya. Satu-satu, ga semuanya gw ijinin masuk jalur di depan gw. Nanti malah mobil di belakang gw yang marah2. Gw santai banget dan menikmati waktu melakukan ini.

Dari kedua respon tersebut, harus gw akui respon marah2 itu bikin cape dan semakin menambah keruwetan di pikiran gw. Waktu gw melampiaskan kekesalan saat terkena macet, seakan kemacetan bertambah parah. Gw hanya fokus dengan jalan di depan gw dan jalur mana yang paling cepat. Padahal mungkin sampai ke rumah hanya beda 5 menit. Tapi capenya luar biasa, gw sampai rumah sudah exhausted. Tenaga gw habis di jalan, ga ada yang tersisa untuk anak dan istri gw.

Berbeda saat gw respon dengan tenang dan menikmati kemacetan yang ada. Gw bisa melakukan banyak hal selama kemacetan itu. Gw bisa nelpon (pakai hands-free) anak dan istri gw, temen2 gw, dan nyokap gw. Gw bisa nyanyi2 dan menikmati lagu2 dari radio atau CD. Kadang gw bisa sambil baca berita via smartphone. Dan banyak hal lainnya, untuk melewati macet itu. Ga terasa macet sudah gw lewati dengan selamat dan enjoyable. Gw sampai rumah dengan hati yang senang untuk bisa bermain dengan anak dan ngobrol and makan bareng istri.

So waktu kemarin gw terjebak macet, akhirnya gw putuskan untuk menikmati kemacetan itu. Ga terasa sudah hampir 3 jam di jalan dan ternyata sudah dekat rumah.

Dan setelah gw pikir sedikit lebih dalam tentang respon ini, ternyata kedua respon ini bisa kita terapkan di hampir setiap masalah atau masa sulit yang kita hadapi. Apakah kita mau merespon dengan tenang atau dengan marah2? Mau menikmati proses ini atau mau frustasi dalam proses ini?


So choose wisely and Enjoy the ride!!!

Comments

Popular posts from this blog

DIMANA ADA KEMAUAN, DISITU ADA JALAN

BANGKIT DARI KEGAGALAN

HIDUP BAHAGIA TANPA PUNYA BANYAK UANG