BANGKIT DARI KEGAGALAN



Inget bola bekel? Semakin kencang kita lempar ke tanah semakin tinggi pantulan bola itu.

Seperti bola karet itu, ketika tantangan hidup menghempaskan kita ke tanah, kita akan memantul lebih tinggi lagi dari pada posisi awal kita dijatuhkan. Kita bangkit dari kegagalan itu.

Ketika kita jatuh rasanya memang tidak enak. Ada rasa sakit, malu, gagal, marah, benci, kecewa, putus asa, kehilangan harapan. Rasanya campur aduk seperti gado-gado basi. Pada saat seperti itu seringkali kita tidak bisa berpikir jernih. Kita diliputi kekalutan dan diliputi oleh semua perasaan tadi, kembali seperti gado-gado basi.

Saya juga pernah mengalami kegagalan yang membuat saya merasa seperti jatuh dari singgasana yang ada di langit ke tujuh. Jatuh, terhempas dan hancur tak beraturan seperti balon isi air yang dijatuhkan dari ketinggian kemudian pecah dan air terciprat dimana-mana.

Akan sangat mudah untuk saya saat itu untuk tetap diam di tanah dan meratapi kegagalan itu dan menunggu sebuah keajaiban datang menolong, layaknya cerita sinetron2 yang ada di TV. Keajaiban itu bisa saja datang tapi kemungkinannya sangat kecil. Kebanyakan yang terjadi adalah setelah sekian lama kita menunggu bantuan untuk datang (dan tidak datang2), kita pun mulai nyaman tinggal di tanah meratapi kegagalan dan mengasihani diri sendiri. Ini yang berbahaya, my friend.

Untungnya pada saat itu saya bisa bangkit dan berjuang lagi untuk menebus kegagalan dan mendapatkan kembali apa yang telah hilang. Bukan sebuah proses yang mudah untuk bisa bangkit. Saya harus melewati malam2 yang menyakitkan dan penuh penyesalan, harus menghadapi diri sendiri, menangani sakit hati dan ego yang terluka. Hanya Tuhan yang tahu persis bagaimana perasaan saya saat itu. Tapi seperti bola karet, saya bounce back and reach higher.

Ini yang saya lakukan dan tuliskan dalam beberapa tips singkat, bagaimana untuk bisa bangkit saat tantangan hidup menjatuhkan kita:

1. Cari Tuhan
Ini yang pertama saya lakukan. Saya berkomunikasi dengan Tuhan lewat doa dan firmanNya. Kita bisa sampaikan perasaan apapun ke Tuhan. Minta Dia untuk menyembuhkan luka2 batin, minta Dia untuk menguatkan kaki kita untuk bisa berdiri dan melangkah maju lagi, menguatkan tangan kita untuk merangkak naik.

2.  Belajar dari kegagalan
Flash back, melihat apa saja kesalahan yang sudah saya buat. Pelajaran dan pengalaman apa yang bisa diambil sehingga saya tidak mengulangi kesalahan tersebut, di seluruh aspek kehidupan saya.

3.  Kemauan untuk berubah
Setelah saya mengetahui pelajaran apa yang bisa diambil, saya bertekad bulat untuk melakukan perubahan yang bisa saya lakukan. Ini sangat tidak mudah, tapi di mana ada kemauan di situ aja jalan. Saya belajar untuk mengupgrade diri, skill dan attitude untuk menjadi lebih baik. Start with a small step but keep on doing it. Mulai dengan langkah yang kecil tapi terus lakukan hal itu.

4. Kerjakan tugas dan tanggung jawab
Lakukan apa yang menjadi tanggung jawab. Suka atau tidak suka. Tidak peduli lagi mood atau tidak. Saya melakukan tugas dan tanggung jawab dan dengan melakukan hal itu sebenarnya saya belajar untuk menjadi orang yang lebih dewasa, menjadi orang yang lebih bisa menguasai diri dan bukan orang yang dikuasai oleh perasaannya.


Kegagalan boleh menghempaskan kita ke tanah tetapi ingat pilihan selalu ada di tangan kita. Apakah kita mau tetap tinggal di tanah atau kita mau memantul balik lebih tinggi lagi seperti bola karet?

Comments

Popular posts from this blog

DIMANA ADA KEMAUAN, DISITU ADA JALAN

HIDUP BAHAGIA TANPA PUNYA BANYAK UANG