MENJAGA HATI
Apa sih menjaga hati itu?
Apakah seperti seorang penjaga gawang menjaga gawangnya?
Atau seperti baby-sitter yang menjaga anak asuhnya?
Atau seperti pengawal pribadi menjaga tuannya?
Yang pasti semua hal diatas memiliki kesulitan masing2
Penjaga gawang menjaga supaya tidak kebobolan satu gol pun
Baby-sitter menjaga anak tuannya sebaik mungkin supaya tidak kena marah
Pengawal pribadi menjaga tuannya bahkan rela mati demi keselamatan tuannya
Nah kalo menjaga hati itu bagaimana ya? Seperti apa menjaga hati itu?
Hati siapa yang kita jaga?
Hati pasangan kita? Hati orang tua kita? Hati saudara2 kita?
Hati atasan kita? Hati teman2 kita?
Hati kita sendiri? Atau hati semua orang yang disebut di atas?
Kalau ada orang yang harus menjaga hati dari semua orang2 tersebut di
atas, maka saat ini gw mau bilang ke orang itu: “Enjoy the pain, guys!!!!” or
“Welcome to hell bro/sist!”
Untuk gw, menjaga hati itu adalah tugas dari masing2 orang. Dan yang gw
maksud menjaga hati itu adalah hatinya sendiri, bukan hati orang lain bahkan
bukan hati pasangannya.
Untuk gw, kl loe menjaga hati loe untuk tetap bersih dan murni maka
hal-hal yang akan keluar atau tindakan2 yang akan kita lakukan adalah
hal2/tindakan2 yang bersih dan murni. Hati kita bersih, pikiran kita bersih,
perkataan kita bersih, tindakan kita bersih.
Seringkali kita terlalu sibuk menjaga hati orang2 yang kita cintai atau
kita peduli, tapi kita lupa untuk menjaga hati kita sendiri. Hati kita menjadi
hambar, suram, kotor, penuh kepahitan dan kekecewaan. Dan hal2 negatif itu juga
yang keluar atau terwujud dalam perkataan dan tindakan kita.
Jadi kalau kita mau menjaga hati orang2 yang kita cintai, tidak mau
menyakiti mereka maka yang perlu kita lakukan adalah MENJAGA HATI KITA SENDIRI.
Kita memelihara hati kita dengan hanya mengijinkan hal2 yang sehat dan murni
yang bisa masuk ke sana. Kita menjaga kebersihan hati kita dengan membuang
keluar hal2 yang kotor, busuk, tidak bermanfaat dan menyakitkan.
Comments
Post a Comment