HANYA INGIN BERCERITA

Menunggu. (-) Membosankan. Pasif. Pasrah. Tidak berdaya. Lama. Kesal. Paling tidak itu beberapa gambaran atau paradigma yang terlintas begitu kita mendengarkan kata menunggu. Sepertinya negatif. Tetapi selalu ada dua sisi koin. Dalam hal ini menunggu juga dapat melihat hal positif. Menunggu. (+) Beristirahat. Memulihkan diri. Memfokuskan diri. Belajar bersabar. Belajar kreatif. Ternyata menunggu tidak seburuk yang kita pikirkan. Ada keindahan dalam menunggu. 31May2016 #verylatepost

Hari ini dalam perjalanan ke proyek menggunakan taksi online, seperti biasa saya berbincang-bincang dengan supirnya. Jakarta mulai sepi karena orang mulai pulang kampung untuk liburan.  Saya tanya bagimana dengan orderan, apakah ada penurunan? Jawab si supir, tetap ramai pak seperti biasa. Banyak antar ke stasiun dan bandara. Terus kalau malam antar orang-orang pulang dari mall. Pintar-pintar kita saja pak mengatur posisi ngetem atau muternya. Jawaban dia membuat saya berpikir tentang 2 (dua) prinsip dalam kehidupan: 1. Kita harus pintar / cerdik dalam melakukan pekerjaan kita. 2. Kita jemput bola. Tidak pasif menunggu saja di lokasi yang sepi. Menggerutu dengan hidup yang sepi dan menyedihkan.  Seperti supir yang secara cerdik mendekati area yang mungkin membutuhkan service mereka. Kita juga harus cerdik dalam segala aspek kehidupan kita. Kita cerdik dalam memilih teman. Remember "Show me your friend, I show you your future"? Kita cerdik dalam berkata-kata. R